NEW YORK - Semakin besar ukuran otak manusia, bukan berarti makin pintar. Justru itu tanda-tanda berkembangnya autisme. Tim ilmuwan dari University of North Carolina, Chapel Hill telah menganalisis otak dari 51 anak penderita autis dan 25 anak normal. Mereka berusia antara 18-35 bulan. Tim ini juga melakukan studi terhadap ukuran lingkar kepala 113 anak penderita autis dan 189 anak sehat.
"Pembesaran yang cukup signifikan terdeteksi pada volume celebral cortex otak penderita autis," papar hasil studi tersebut. "Pembesaran terjadi pada area abu-abu dan putih."
Celebral cortex adalah lapisan area abu-abu yang berada pada bagian depan otak. Bagian ini adalah tingkat tinggi dalam otak kita, memiliki fungsi penting. Bagian inilah yang merupakan pengontrol gerakan otot dan aktivitas lain.
Pada penderita autis juga ditemukan bahwa lingkar kepala mereka berukuran normal pada saat lahir. Tapi terjadi pembesaran yang signifikan mulai sekitar usia 12 bulan. Selanjutnya, kesimpulan dari studi ini adalah, bagian abu-abu dan putih celebral cortex pada anak autis membesar pada usia dua tahun.
Dengan temuan ini, autis pada anak-anak bisa dideteksi sejak awal. Apabila kasus autis mampu dideteksi lebih dini, penanganannya bisa dilakukan sejak awal pula. Mayoritas kasus autis banyak yang terlambat diketahui. Orang tua biasanya kurang tanggap bahwa anaknya menderita autis, sebab memang agak sulit mengenali gejala autis dengan keterlambatan belajar.
Sumber : sinarharapan.co.id